Senin, 11 Februari 2013

Aplikasi Teori Konsep Matematika Anak Prasekolah


Aplikasi Teori Konsep Matematika Anak Prasekolah

* Piaget
Pada teori Piaget menyebutkan bahwa ada 4 tahapan perkembangan kognitif. Dalam tahapan praoperasional (usia 2-6 tahun) masih  berfikir intuitif dan belum berfikir logis, pada tahapan ini menjelaskan bahwa prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap obyek–obyek. Pada tahapan ini anak belajar menggunakan dan merepresentasikan obyek dengan gambaran dan kata –kata serta pemikiran yang masih egosentris. 
Misalnya :
Anak dapat mengklasifikasikan benda – benda berdasarkan satu ciri (warna dengan warna, bentuk dengan bentuk)
Sesuai dengan tujuan pendidikan matematika bahwa anak – anak berinteraksi dengan benda – benda yang kongkret.
Pada tahapan operasional kongkret (usia 6-12 tahun) sudah berfikir logis dan anak–anak pada tahapan ini mengalami proses–proses yang penting, seperti;
v  Pengurutan, kemampuan untuk mengurutkan obyek menurut ukuran, bentuk atau ciri lainnya. Misalnya: bila diberi benda yang berbeda ukuran, mereka akan mengurutkan benda dari yang paling besar sampai yang paling kecil
v  Klasifikasi, kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya atau karakteristik lain, termasuk bahwa serangkaian benda–benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)
v  Decentering, anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Misalnya: anak tidak akan lagi menganggap kaleng lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding kaleng kecil dan tinggi.
v  Reversibility, anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda–benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 2 + 2 sama dengan 4, 4 – 2, jumlah sebelumnya.
v  Konservasi, memahami bahwa kuantitas, panjang atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari obyek atau benda–benda tersebut. Misalnya: Bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.

Tahapan–tahapan ini sesuai dengan tujuan pendidikan tantang aplikasi dari pengetahuan yang menjadi pengalaman bagi anak. Anak–anak mengaplikasikan pengetahuan yang anak ketahui hingga menjadi pengalaman yang berarti baginya. Anak mengenal konsep matematika sebagai mana anak berinteraksi dengan benda–benda yang kongkret dan simbol–simbol matematika!

* Vygotsky
Teori Vigotsky tentang peran lingkungan dalam pembelajaran adalah suatu acuan baginya untuk membuat 4 kerangka dasar yang menjadi prinsip dalam memahami aspek psikologis dan pendidikan bagi anak.
 4 prinsip dasar Vigotsky
  1. Anak membangun berbagai pengetahuan
  2. Perkembangan tidak dapat dipisahkan dari kontak sosial
  3. Belajar dapat menghasilkan perkembangan
  4. Bahasa memainkan peran sentral dalam perkembangan mental
Dari kerangka dasar Vigotsky meiliki kaitan dengan tujuan pendidikan matematika tentang konstruktivisme, dimana anak membangun berbagai pengetahuannya sendiri.
Ada beberapa aktivitas yang disusun melalui teori Vigotsky diantaranya: Membangun balok, pemetaan, penyusunan pola, permainan dramatik, menyampaikan cerita dan penulisan jurnal. Aktivitas ini berkaitan dengan tujuan pendidikan matematika tentang melukiskan kembali konsep matematika sebagai mana mereka berinteraksi dengan benda–benda yang kongkret, simbol–simbol matematika dan soal cerita! Serta aplikasi dari pengetahuan anak.
     
      * Bruner*
      Pada teori belajar matematika bruner menyebutkan terdiri dari 4 teori, tapi yang sesuai dengan AUD, hanya 3 teori:
  1. Teori konstruktif
Anak belajar dari pengetahuannya sendiri misalnya anak ingin menjumlah 1 + 2 =...
Guru merepresentasikan soal tersebut dalam bentuk cerita, 1 kambing masuk ke kandang kemudian 2 kambing lagi masuk ke kandang, jadi ada berapa kambing yang masuk ke kandang?

  1. Teori Notasi

  1. Teori Pengkontrasan dan keanekaragaman
Anak diajak untuk mengenal keanekaragaman dengan mengubah representatif kongkret menjadi abstrak. Misalnya, anak disajikan benda – benda yang berbentuk lingkaran seperti roda, bola dan gambar dengan pengenalan konsep lingkaran.

  1. Teori Pengait
Anak diajak untuk mengenal konsep geometri dan aljabar. Misalnya saja mengenalkan aljabar melalui pola – pola yang berdasarkan bilangan.
Dari ketiga teori Burner yang dijabarkan tentu berkaitan erat dengan tujuan pandidikan matematika, konstruktivisme. Aplikasi dari pengetahuan yang menjadi pengalaman bagi anak. Menemukan penglalaman yang berarti. Kembali konsep matematika sebagai mana mereka berinteraksi dengan benda-benda yang kongkret, simbol–simbol matematika dan soal cerita!

      * Dienes*

      Dienes menuliskan 5 tingkatan  teori dari pemikiran matematikanya antara lain:
  1. Bermain bebas
anak bermain dengan mengeksplorasi sesuatu yang ada di sekitarnya, misalnya: anak memutar – mutar bola dan buah jeruk sesuka hatinya dengan melihat adanya perbedaan dari keduanya, meskipun bentuknya sama – sama bundar.
  1. Generalisasi
Anak mencoba untuk membuat pola dengan sesuatu yang berbeda meskipun bentuknya sama. Misalanya, mereka membuat pola dengan menggunakan bola dan jeruk.
  1. Representasi
Anak mencoba mereprentasikan konsep yang ada dalam bentuk gambar. Misalnya, anak menggambar lingkaran di atas kertas yang merupakan hasil dari representasinya terhadap bola dan buah jeruk.
  1. Simbolik
Anak mereprestasikan bentuk tadi dengan sesuatu yang ada di sekitarnya. Misalnya anak merepresentasikan bentuk bundar dengan kolam ikan yang ada di taman sekolah yang berbentuk bundar pula.
  1. Formalisasi
Anak belajar untuk mengetahui konsep 2 dimensi dan 3 dimensi. Anak dapat mengkatagorikan serta mengurutkan benda – benda tersebut. Misalnya, anak mengurutkan jeruk dan bola tadi secara selang seling lalu mengkategorikan bola dan jeruk dalam bentuk yang sama yaitu bentuk bundar.
Semua teori – teori pemikiran matematika dari Dienes, sangat berkaitan serta dengan tujuan pendidikan. Dimana anak membangun pengetahuannya sendiri, lalu anak mencoba untuk aplikasi terhadap apa yang anak ketahui dan menjadikannya pengalaman yang berharga dikarenakan keterlibatannya dalam pembelajaran matematika dan benda kogkret lainnya.


Daftar Pustaka

Charlesworth, Rosalind. Experience in Math for Young Children. USA: Wadsworth, Cengage Learning: 2012.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar