Senin, 11 Februari 2013

Standar dan Prinsip Pembelajaran Matematika bagi Anak Usia Dini


Standar dan Prinsip Pembelajaran Matematika bagi Anak Usia Dini Menurut Pendapat Bredekamp dalam Charlesworth (2012:5) Standar NCTM terdapat 5 standar proses dan 5 standar konten dan 5 Prinsip  NAEYC berikut pemaparan beserta aplikasi dalam kegiatan:

5 standar proses NCTM (National Council of Teachers of  Mathematics)
1.    Pemecahan Masalah
Dimana anak mencari pemecahan dalam suatu masalah yang sesuai dengan usianya, dalam memecahkan suatu masalah anak banyak memiliki pemikiran atau ide dan cara penyelesainnya tersendiri.

Aplikasinya dalam PAUD:
Anak diberi suatu permasalahan tentang buah, misalkan buah alpukat. Tanyakan pada anak apa nama buah ini? Lalu terus dengan menanyakan apa rasanya? Ajaklah anak untuk mencicipi buah alpukat itu bersama - sama. Dan masuk ke dalam masalah, bila guru memiliki 2 buah alpukat, dan di dalam satu buah alpukat ini memiliki 1 buah biji. Nah sekarang berapa biji yang ada, di dalam 2 buah alpukat ini?

2.    Alasan dan Pembuktian
Dimana anak mengemukakan alasan dari hasil pemikirannya, dan dengan caranya sendiri dan bahasanya sendiri, setelah itu anak membuktikan bersama – sama tentang jawabannya.

Aplikasinya dalam PAUD:
Anak – anak mengungkapkan alasan dari pertanyaan ”berapa biji alpukat yang yang ada, di dalam 2 buah alpukat?” setelah mendapat jawabannya, kemudian tanya alasannya dengan diskusi tanya jawab, lalu ajaklah anak membuktikan apakah jawaban anak – anak tepat atau belum tepat? Dengan mengupas buah alpukat itu berasama – sama.

3.    Komunikasi
Di sini anak mengungkapkan apa yang anak rasakan dan fikirkan tentang masalah yang akan dipecahkan, baik mengkomunikasikannya dalam bentuk angka maupun dalam bentuk ucapan dan gambaran.

Aplikasinya dalam PAUD:
Setelah anak – anak melihat bersama – sama, ternyata di dalam 4 buah alpukat terdapat 2 buah biji alpukat. Lalu ajaklah anak – anak menghitung biji tadi bersama – sama, agar anak merasa yakin dan anak dapat membuktikan sendiri bahwa dalam satu buah alpukat terdapat 1 biji alpukat. Setelah itu tanyakan dengan anak, bagaimana dengan buah jambu? Dan ajaklah anak untuk membuktikannya lagi dengan mengupas 2 buah  jambu dan menghitung bijinya.

4.    Koneksi atau sambungan
Dimana anak dapat membuat koneksi antara apa yang anak lihat dan konsep matematika. Di sini anak juga dapat membuat grafik buah agar anak mengenal apa yang lebih banyak dan apa yang sedikit.

Aplikasinya dalam PAUD:
Setelah anak menghitung biji alpukat pada 2 buah alpukat dan biji jambu pada 2 buah jambu. Setelah anak menghitung bersama - sama, dan hasil penghitungan adalah ada 2 biji alpukat di dalam 2 buah alpukat dan ada 4 biji jambu di dalam 2 buah jambu, maka ajaklah anak untuk membuat grafik buah alpukat dan buah jambu bersama - sama!

5.    Gambaran
Di sini anak diberi gambaran tentang penjumlah dalam penyajian yang dapat  membuat anak tertarik. Misalkan dari angka lalu diberi gambaran dengan kata – kata tentang perumpamaan dari angka tersebut.
Aplikasinya dalam PAUD:
              2 + 2 =

Ada dua buah jambu di dalam keranjang kemudian dimasukkan lagi  dengan 2 buah jambu, jadi berapa jambu yang ada di dalam keranjang?

5 Konten Standar NCTM (National Council of Teachers of  Mathematics)
1.    Angka dan pengoperasiannya
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak dalam konsep bilangan atau pemahaman angka, yang membuat hubungan antara pengoperasiannya dan angkanya ditandai dengan penambahan dan pengurangan.
Aplikasinya dalam PAUD: (anak usia 4 tahun )
Guru meminta anak untuk menghitung bentuk – bentuk berdasarkan warna, lalu setelah itu ajaklah anak – anak untuk menghitungnya bersama – sama.

2.    Aljabar
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak dalam  sisitemtika angka yang memiliki pola secara natural dan terstruktur.

Aplikasinya dalam PAUD: (anak usia 5-6 tahun)
Anak – anak diajak untuk membangun pikiran dan ide dalam meneruskan pola yang dimulai oleh guru, anak mengurutkan permen bertangkai dan permen yang tak bertangkai. Atau mengurutkan es krim  berdasarkan bilangan!

3.    Geometri
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak tantang persepsi bangun ruang yang selalu berhubungan dengan bentuk dan letak.
Aplikasinya dalam PAUD: (anak usia 4-5 tahun)
Guru mengenalkan pada anak konsep ruang, yang mana atas, bawah dan di depan dan di belakang. Dengan menggunakan media apel dan meja.
                                                                
FURN_225
4.    Pengukuran
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak,
yang melibatkan angka untuk mengetahui ukuran suatu benda jadi angka yang merupakan hasil dari pengukuran itu, dapat dibandingkan pada benda yang sejenis.

Aplikasinya dalam PAUD: (anak usia 4-6tahun)
-      Joko sedang bermain di kotak pasir, seolah – olah dia membuat kue dengan pasir, ember,  cangkir dan sekop pasir. Dia mengukur 3 cangkir tepung dan 2 cangkir gula untuk membuat kue. (konsep volume)
-      Budi duduk diatas kursi kecil, lutut tia berada di depan Budi. BUdi melepaskan sepatunya yang sebelah kanan, lalu Tia menaruh kaki Budi di atas penggaris. Tia berkata, saya sedang mengukur kakimu untuk sepatumu yang baru. (konsep panjang)

-      Anak-anak bermain toko-tokoan, Iyem menaruh beberapa buah plastik di atas alat ukur mainan (timbangan) Ini, 2 kg jadi harganya 10 ribu (konsep berat)

-      Eno dan Eva bermain dokter-dokteran. Eno sebagai dokter, Eva jadi pasiennya. Eno mengambil termometer dari mulut Eva. Eno berkata, kamu demam tinggi. (konsep suhu)


5.    Analisis Data dan Kemungkinannya
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak dalam menganalisis data dari kelas lalu dituangkan dalam bentuk grafik.

Aplikasinya dalam PAUD: (anak usia 5-6 tahun)
Sebelum melakukan analisis data, guru harus mendapatkan data – data dari anak – anak tentang makanan kesukaan. Ternyata setelah ditanyai satu persatu ada 2 anak yang suka hamburger, ada juga 5 anak yang suka makan pizza dan ada juga 1 anak yang suka makan donat. Setelah guru mendapat data dari makan yang disukai anak – anak, lalu guru mulai membuat grafik bersama – sama anak. Dengan meminta anak menempelkan kertas berbentuk lingkaran yang berwarna di tempat makanan yang anak sukainya.


NAEYC menurut Bredekamp dalam Charlesworth (2012:6) ada 5 prinsip – prinsip Pembelajaran Matematika pada Anak Usia Dini, beserta aplikasi dalam kegiatan ;

      5 prinsip (NAEYC) National Assotiation Early Young Children

1)    Mengenalkan perkembangan anak dan pembelajarannya.
Sekolah dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak – anak, tentunya pembelajaran yang dapat menstimulasi anak untuk dapat mengasah kemampuannya.

Aplikasinya dalam PAUD:
Saat anak sedang menyusun pola – pola dari berbagai jenis benda seperti kancing, tutup botol dan balok mini. Guru harus bisa memberikan pertanyaan yang dapat menstimulasi anak dalam melakukan kegiatan, dengan menanyakan jenis pola apa yang akan dibuat?. Apakah anak tahu nama – nama benda sebagai penyusun pola? dan mintalah anak untuk menghitung benda tadi.


2)    Membangun hubungan keluarga dan masyarakat.
Dalam pembelajaran AUD, keluarga dan masyarakat memiliki peran penting, karena proses pembelajaran bukan hanya berlangsung di sekolah saja, namun di rumah serta di lingkungan masyarakat juga. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran, keluarga dan masyarakat haruslah aktif mendukung kegiatan belajar mengajar AUD.

Aplikasinya dalam PAUD:
Sekolah melibatkan para wali dalam kegiatan belajar mengajar matematika, agar orang tua mengetahui dengan jelas tentang perkembangan matematika anaknya selama di sekolah.

3)    Observasi, dokumentasi dam mengasesment untuk mendukung anak dan keluarga.
Dalam kegiatan belajar mengajar baik sekolah, guru ataupun orang tua terlibat aktif dalam setiap kegiatan, dan sebagai bukti bahwa setiap perkembangan anak memiliki catatan kegiatan yang menjadi acuan dalam penilaian guru, bukan hanya kegiatan melainkan observasi dan dokumentasi untuk diasesment oleh guru untuk membuat laporan perkembangan setiap anaknya.

Aplikasinya dalam PAUD:
Setiap anak melakukan kegiatan khusunya matematika, sekolah sebaiknya membuat dokumentasi dalam bentuk video atau foto – foto untuk diperlihatkan dan sebagai bukti perkembangan anak – anak selama di sekolah.

4)    Mengajar dan Pembelajaran
a)            Menghubungkan anak dan keluarganya
b)            Menggunakan perkembangan yang efektif dan sesuai
c)            Mengerti dengan konten pengetahuan di PAUD
d)            Membangun kurikulum yang penuh arti

Aplikasinya dalam PAUD:
Keluarga diajak untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran serta kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh anak, bukan bermaksud untuk membuat anak menjadi manja, tapi membuat anak merasa lebih percaya diri ketika kemampuannya disaksikan oleh orang – orang yang anak – anak sayangi. Dan dalam proses pembelajaran kurikulum sebagai acuan kegiatan sehari – hari haruslah benar – benar kuat dan berpengaruh terhadap perkembangan anak.

5)    Profesionalitas
Aplikasinya dalam PAUD:
Selain itu orang – orang yang ada di sekolah atau lembaga PAUD benar – benar menjunjung tinggi profesionalitas dalam pembelajaran. Jangan menghambat proses pembelajaran ataupun prosedur administrasi suatu lembaga PAUD.


Daftar Pustaka

Charlesworth, Rosalind. Experience in Math for Young Children. USA: Wadsworth, Cengage Learning: 2012.

1 komentar: