Standar
dan Prinsip Pembelajaran Matematika bagi Anak Usia Dini Menurut Pendapat
Bredekamp dalam Charlesworth (2012:5) Standar NCTM terdapat 5 standar proses dan 5 standar konten dan 5 Prinsip NAEYC
berikut pemaparan beserta aplikasi
dalam kegiatan:
5 standar proses NCTM (National Council of Teachers of Mathematics)
1.
Pemecahan Masalah
Dimana anak mencari pemecahan dalam suatu masalah yang sesuai dengan
usianya, dalam memecahkan suatu masalah anak banyak memiliki pemikiran atau ide
dan cara penyelesainnya tersendiri.
Aplikasinya dalam PAUD:
Anak diberi suatu permasalahan tentang buah, misalkan buah alpukat.
Tanyakan pada anak apa nama buah ini? Lalu terus dengan menanyakan apa rasanya?
Ajaklah anak untuk mencicipi buah alpukat itu bersama - sama. Dan masuk ke
dalam masalah, bila guru memiliki 2 buah alpukat, dan di dalam satu buah
alpukat ini memiliki 1 buah biji. Nah sekarang berapa biji yang ada, di dalam 2
buah alpukat ini?
2.
Alasan dan Pembuktian
Dimana anak mengemukakan alasan dari hasil pemikirannya, dan dengan caranya
sendiri dan bahasanya sendiri, setelah itu anak membuktikan bersama – sama
tentang jawabannya.
Aplikasinya dalam PAUD:
Anak – anak mengungkapkan alasan dari pertanyaan ”berapa biji alpukat yang
yang ada, di dalam 2 buah alpukat?” setelah mendapat jawabannya, kemudian tanya
alasannya dengan diskusi tanya jawab, lalu ajaklah anak membuktikan apakah
jawaban anak – anak tepat atau belum tepat? Dengan mengupas buah alpukat itu
berasama – sama.
3.
Komunikasi
Di sini anak mengungkapkan apa yang anak rasakan dan fikirkan tentang
masalah yang akan dipecahkan, baik mengkomunikasikannya dalam bentuk angka
maupun dalam bentuk ucapan dan gambaran.
Aplikasinya dalam PAUD:
Setelah anak – anak melihat bersama – sama, ternyata di dalam 4 buah
alpukat terdapat 2 buah biji alpukat. Lalu ajaklah anak – anak menghitung biji
tadi bersama – sama, agar anak merasa yakin dan anak dapat membuktikan sendiri
bahwa dalam satu buah alpukat terdapat 1 biji alpukat. Setelah itu tanyakan
dengan anak, bagaimana dengan buah jambu? Dan ajaklah anak untuk membuktikannya
lagi dengan mengupas 2 buah jambu dan
menghitung bijinya.
4.
Koneksi atau sambungan
Dimana anak dapat membuat koneksi antara apa yang anak lihat dan konsep
matematika. Di sini anak juga dapat membuat grafik buah agar anak mengenal apa
yang lebih banyak dan apa yang sedikit.
Aplikasinya dalam PAUD:
Setelah anak menghitung biji alpukat pada 2 buah alpukat dan biji jambu
pada 2 buah jambu. Setelah anak menghitung bersama - sama, dan hasil
penghitungan adalah ada 2 biji alpukat di dalam 2 buah alpukat dan ada 4 biji
jambu di dalam 2 buah jambu, maka ajaklah anak untuk membuat grafik buah
alpukat dan buah jambu bersama - sama!
5.
Gambaran
Di sini
anak diberi gambaran tentang penjumlah dalam penyajian yang dapat membuat anak tertarik. Misalkan dari angka
lalu diberi gambaran dengan kata – kata tentang perumpamaan dari angka
tersebut.
Aplikasinya dalam PAUD:

2 + 2 =
Ada dua buah jambu di dalam keranjang kemudian dimasukkan lagi dengan 2 buah jambu, jadi berapa jambu yang
ada di dalam keranjang?
5 Konten Standar NCTM (National Council of Teachers of Mathematics)
1.
Angka dan pengoperasiannya
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak dalam konsep
bilangan atau pemahaman angka, yang membuat hubungan antara pengoperasiannya
dan angkanya ditandai dengan penambahan dan pengurangan.
Aplikasinya dalam PAUD: (anak usia 4 tahun )
Guru meminta anak untuk menghitung bentuk – bentuk berdasarkan warna, lalu
setelah itu ajaklah anak – anak untuk menghitungnya bersama – sama.
2.
Aljabar
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak dalam sisitemtika angka yang memiliki pola secara
natural dan terstruktur.
Aplikasinya dalam PAUD: (anak usia 5-6 tahun)
Anak – anak diajak untuk membangun pikiran dan ide dalam meneruskan pola
yang dimulai oleh guru, anak mengurutkan permen bertangkai dan permen yang tak
bertangkai. Atau mengurutkan es krim berdasarkan
bilangan!



3.
Geometri
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak tantang
persepsi bangun ruang yang selalu berhubungan dengan bentuk dan letak.
Aplikasinya dalam PAUD: (anak usia 4-5 tahun)
Guru mengenalkan pada anak konsep ruang, yang mana atas, bawah dan di depan
dan di belakang. Dengan menggunakan media apel dan meja.

4. Pengukuran
Adalah salah satu kemampuan
bermatematika yang digunakan anak,
yang melibatkan angka untuk
mengetahui ukuran suatu benda jadi angka yang merupakan hasil dari pengukuran
itu, dapat dibandingkan pada benda yang sejenis.
Aplikasinya dalam PAUD: (anak usia 4-6tahun)
- Joko sedang bermain di kotak pasir, seolah – olah dia
membuat kue dengan pasir, ember, cangkir
dan sekop pasir. Dia mengukur 3 cangkir tepung dan 2 cangkir gula untuk membuat
kue. (konsep
volume)
- Budi duduk diatas kursi kecil, lutut tia berada di depan
Budi. BUdi melepaskan sepatunya yang sebelah kanan, lalu Tia menaruh kaki Budi
di atas penggaris. Tia berkata, saya sedang mengukur kakimu untuk sepatumu yang
baru. (konsep
panjang)
- Anak-anak
bermain toko-tokoan, Iyem menaruh beberapa buah plastik di atas alat ukur
mainan (timbangan) Ini, 2 kg jadi harganya 10 ribu (konsep berat)
-
Eno dan
Eva bermain dokter-dokteran. Eno sebagai dokter, Eva jadi pasiennya. Eno
mengambil termometer dari mulut Eva. Eno berkata, kamu demam tinggi. (konsep
suhu)
5.
Analisis Data dan Kemungkinannya
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak dalam
menganalisis data dari kelas lalu dituangkan dalam bentuk grafik.
Aplikasinya dalam PAUD: (anak usia 5-6 tahun)
Sebelum melakukan analisis data, guru harus mendapatkan data – data dari
anak – anak tentang makanan kesukaan. Ternyata setelah ditanyai satu persatu
ada 2 anak yang suka hamburger, ada juga 5 anak yang suka makan pizza dan ada
juga 1 anak yang suka makan donat. Setelah guru mendapat data dari makan yang
disukai anak – anak, lalu guru mulai membuat grafik bersama – sama anak. Dengan
meminta anak menempelkan kertas berbentuk lingkaran yang berwarna di tempat
makanan yang anak sukainya.
NAEYC menurut Bredekamp dalam Charlesworth (2012:6) ada 5 prinsip – prinsip Pembelajaran Matematika pada Anak Usia Dini, beserta aplikasi dalam kegiatan ;
5 prinsip (NAEYC)
National Assotiation Early Young Children
1) Mengenalkan perkembangan anak dan pembelajarannya.
Sekolah dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak
– anak, tentunya pembelajaran yang dapat menstimulasi anak untuk dapat mengasah
kemampuannya.
Aplikasinya dalam PAUD:
Saat anak sedang menyusun pola – pola dari berbagai jenis benda seperti
kancing, tutup botol dan balok mini. Guru harus bisa memberikan pertanyaan yang
dapat menstimulasi anak dalam melakukan kegiatan, dengan menanyakan jenis pola
apa yang akan dibuat?. Apakah anak tahu nama – nama benda sebagai penyusun
pola? dan mintalah anak untuk menghitung benda tadi.
2) Membangun hubungan keluarga dan masyarakat.
Dalam pembelajaran AUD, keluarga dan masyarakat memiliki peran penting,
karena proses pembelajaran bukan hanya berlangsung di sekolah saja, namun di
rumah serta di lingkungan masyarakat juga. Oleh karena itu dalam proses
pembelajaran, keluarga dan masyarakat haruslah aktif mendukung kegiatan belajar
mengajar AUD.
Aplikasinya dalam PAUD:
Sekolah melibatkan para wali dalam kegiatan belajar mengajar matematika,
agar orang tua mengetahui dengan jelas tentang perkembangan matematika anaknya
selama di sekolah.
3) Observasi, dokumentasi dam mengasesment untuk mendukung
anak dan keluarga.
Dalam kegiatan belajar mengajar baik sekolah, guru ataupun orang tua terlibat
aktif dalam setiap kegiatan, dan sebagai bukti bahwa setiap perkembangan anak
memiliki catatan kegiatan yang menjadi acuan dalam penilaian guru, bukan hanya
kegiatan melainkan observasi dan dokumentasi untuk diasesment oleh guru untuk
membuat laporan perkembangan setiap anaknya.
Aplikasinya dalam PAUD:
Setiap anak melakukan kegiatan khusunya matematika, sekolah sebaiknya
membuat dokumentasi dalam bentuk video atau foto – foto untuk diperlihatkan dan
sebagai bukti perkembangan anak – anak selama di sekolah.
4) Mengajar dan Pembelajaran
a)
Menghubungkan
anak dan keluarganya
b)
Menggunakan
perkembangan yang efektif dan sesuai
c)
Mengerti
dengan konten pengetahuan di PAUD
d)
Membangun
kurikulum yang penuh arti
Aplikasinya dalam PAUD:
Keluarga diajak untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran serta kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh anak, bukan
bermaksud untuk membuat anak menjadi manja, tapi membuat anak merasa lebih
percaya diri ketika kemampuannya disaksikan oleh orang – orang yang anak – anak
sayangi. Dan dalam proses pembelajaran kurikulum sebagai acuan kegiatan sehari
– hari haruslah benar – benar kuat dan berpengaruh terhadap perkembangan anak.
5) Profesionalitas
Aplikasinya dalam PAUD:
Selain itu orang – orang yang ada di sekolah atau lembaga PAUD benar –
benar menjunjung tinggi profesionalitas dalam pembelajaran. Jangan menghambat
proses pembelajaran ataupun prosedur administrasi suatu lembaga PAUD.
Daftar Pustaka
Charlesworth,
Rosalind. Experience in Math for Young
Children. USA: Wadsworth, Cengage Learning: 2012.
izin copy
BalasHapus